Selasa, 17 Juni 2008

LULUS 100 %

Bukittinggi, Padek-- Tidak hanya berhasil lulus 100 persen pada Ujian Nasional (UN) tahun 2008 ini, namun SMA Negeri 5 Bukittinggi juga berhasil menorehkan prestasi yang cukup membanggakan. Di mana SMA Negeri 5 Bukittinggi berhasil meraih posisi kedua untuk jurusan IPA dengan nilai rata-rata 48,79 dan jurusan IPS memperoleh rangking keempat dengan rata-rata 48,97 dari SMA sederajat yang ada di Bukittinggi.

Kendati belum menempati rangking pertama, namun untuk mata pelajaran Bahasa Inggris, SMA Negeri 5 yang menjadi pilot percontohan penghijauan di Bukittinggi ini berhasil menempati rangking pertama di Bukittinggi. Sedangkan untuk jurusan IPA jumlah nilai rata-rata 8.30.

Prestasi SMA Negeri 5 Bukittinggi ini juga dirasakan oleh Salman Agus, siswa kelas tiga jurusan IPA yang pernah mewakili Indonesia pertukaran pelajar untuk Jepang ini mendapat nilai tertinggi dengan nilai total rata-rata 54,50 dari enam mata pelajaran yang diujikan. Menyusul Rima Angreini pada posisi kedua dengan nilai 53.60. Menurut rencana, Rima akan melanjutkan pendidikan di Bakri School Of Managemen (BSM). Untuk jurusan IPS, Aidil Zaky Sukma berada pada posisi pertama dengan nilai 52.15 dan posisi kedua ditempati Leti Septavia, dengan nilai 51.95.

Prestasi yang cukup membanggakan ini, menurut Kepala SMA Negeri 5 Bukittinggi, Dra Dian Mulyati Syarfi, tidak didapatkan begitu saja, melainkan memalui program dan tahapan-tahapan strategis untuk mencapai prestasi. Di antaranya, SMAN 5 memiliki tim pengendali mutu yang gunanya untuk memantau peningkatan hasil belajar siswa.

Melalui tim pengendali mutu yang bersifat independen dan diketuai oleh guru berprestasi, setiap bulannya membuat laporan terhadap hasil belajar siswa dengan memberikan rapor bulanan kepada siswa tentang hasil belajar yang mereka dapatkan.

”Dari penilaian tim itulah kita dapat mengetahui lebih rinci perkembangan hasil belajar siswa, dan melalui tim ini juga dapat diketahui kondisi belajar siswa. Apabila di antara siswa masih dinilai kurang dalam belajar, maka dari hasil tim pengendali mutu ini dapat dicarikan solusi bagaimana cara mengatasi kekurangan siswa dalam belajar tersebut,” kata Dian Mulyati.

Disebutkan, tim pengendali mutu ini juga menjadi salah satu penghubung antara sekolah dengan wali murid. Seperti ditemukan masalah siswa yang dalam belajar dan pergaulan di sekolah, dibicarakan bersama wali murid, sehingga hubungan wali murid dengan sekolah terjalin dengan baik. Dengan terjalinnya hubungan antara wali murid dengan sekolah, dapat melahirkan satu persepsi bersama dalam membangun prestasi siswa dan sekolah.

Dalam menjawab persoalan seputar siswa, pihaknya sering mendatangkan orang yang ahli di bidangnya untuk mengatasi masalah siswa. Seperti mendatangkan psikolog, dosen, sampai para trainer ESQ yang dapat memberikan pencerahan kepada siswa yang akan mengikuti ujian, sehingga siswa dapat mengikuti ujian dengan tenang dan mendapatkan hasil yang sempurna. (rul)

Selasa, 03 Juni 2008

SMAN 5 Bangun Sekolah Berbasis Penghijauan, Setiap Pohon Bertuliskan Nama Siswa

Untuk menjaga terciptanya lingkungan nyaman dan asri, SMA 5 Bukittinggi mulai berupaya menciptakan kondisi lingkungan sekolah senyaman mungkin dan terbebas dari pencemaran lingkungan. Tidak hanya itu, peduli lingkungan dan sikap peduli terhadap pencemaran tersebut sudah diprogramkan dalam program sekolah berbasis alam lingkungan.

Sejak beberapa waktu belakangan, SMA 5 mulai tampak asri dan hijau setelah mereka menerapkan konsep Go Green. Menurut Kepala SMA 5 Dra Dian Mulyati Syarfi, program Go Green yang sudah dijalankan sejak program kerja 2007-2008, bertujuan menumbuh kembangkan kepedulian siswa terhadap lingkungan, dalam mengatasi pemanasan global dan juga menciptakan sekolah yang mengacu pada alam lingkungan sebagai sumber pengetahuan.

Sasaran program ini bagaimana membuat tampilan sekolah dengan menonjolkan nuansa alam, sains dan budaya. Terutama bagaimana melibatkan siswa dalam penghijauan tentunya dengan menumbuhkan kesadaran siswa untuk menjaga ekosistem di lingkungan sekolah. Kasek SMA 5, Mulyati Syarfi yang juga pernah menjadi guru teladan tingkat nasional menjelaskan, dalam menciptakan kondisi alam sekolah yang asri, SMA 5 ternyata tidak sendiri saja, tetapi cukup banyak pihak yang membantu.

”Banyak lagi pihak-pihak yang memberikan dukungan kepada kami sehingga sekolah jadi seindah dan seasri seperti ini. Kami ke depan akan lebih mengembangkan dan menciptakan lingkungan sekolah seasri mungkin, supaya tercipta ekosistem yang berkesinambungan. Di mana burung-burung dapat berkicau damai setiap pagi dan kupu-kupu berterbangan dari satu bunga ke bunga yang lain sembari menikmati matahari pagi,” ujarnya.

Pihak sekolah juga sangat mendukung siswanya dalam menjaga lingkungan sekolah, termasuk memfasilitasi berbagai terobosan yang dilakukan oleh pihak sekolah. Salah satunya memberikan motivasi bagi siswa untuk secara berkala melakukan penananaman bunga di lingkungan sekolah. Untuk memotivasi siswa tersebut, setiap bunga dicantumkan nama siswa sehingga masing-masing siswa tersebut termotivasi untuk menjaga bunga-bunga tersebut agar tetap tumbuh subur.

Lanjut Dian Mulyyati, mereka juga mendukung siswa yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekolah, salah satunya pihak sekolah mengirim salah satu siswanya untuk mengikuti perlombaan dalam bidang lingkungan ke tingkat nasional. Fathullah, siswa kelas X 4 yang berhasil mengirimkan karya ilmiahnya tentang lingkungan ke tingkat nasional sangat bangga dengan sekolah, yang terus mendukungnya dalam menyelesaikan karya ilmiah tentang lingkungan sehingga Ia sempat mengirimkan karya ilmiahnya ke tingkat nasional.

”Karya ilmiah yang saya buat erat kaitannya dengan tindakan bagaimana menciptakan kondisi sekolah yang terbebas dari pencemaran sampah. Tapi dan dengan adanya sampah di lingkungan sekolah, kita dapat membuat alternatif membuat kompos dan bahan berguna lainnya. Saya berharap teman-teman yang lainnya juga termotivasi dalam menjaga lingkungan sekolah dengan cara mengatasi pencemaran sekolah dari sampah,” sebut Fathullah.

Rabu, 07 Mei 2008

Prof Marlis Rahman (WAGUB SUMBAR) tinjau UN SMAN 5 Bukittinggi

SMAN 5 mengikuti Ujian Nasional (UN). UN yang digelar Selasa kemarin itu, pelaksanaannya mendapat kunjugan Wakil Gubernur Sumbar Prof Marlis Rahman. Wagub saat meninjau pelaksanaan UN 2008 ini, ketika berada di SMAN 5 tampak puas menyaksikan para siswa klas XII, mengikuti ujian dengan serius. Demikian pula saat meninjau di Madrasah Aliyah I (MAN I) Model di Gulai bancah.
“Dari 247 siswa yang ikut UN yang terdiri dari 107 orang siswa jurusan IPA dan 140 IPS. Setiap kelasnya, diikuti sekitar 20 siswa dengan dua orang pengawas,” ungkap pimpinan SMAN 5 Dra Dian Mulyati Syarfi dalan kunjungan yang juga dihadiri Wakil Walikota Ismet Amzis. S

Kepala Dinas Pendidikan Bukiktinggi Dr Yalvema Miaz menyebutkan, pada 2008 ini Bukiktinggi kembali optimis bakal merebut tempat sebagai yang terbaik di Sumbar. Prestasi terbaik tersebut sudah diraih sejak beberapa tahun yang lalu dan hingga tahun 2007 belum tergoyahkan. “Prestasi yang diraih tahun lalu dapat dilanjutkan tahun ini. Bukiktinggi dalam lima tahun belakangan ini, selalu memperlihatkan prestasi gemilang. Mudah-mudahan, dalam tahun ini kembali diharapkan prestasi itu akan terulang lagi,” tambah Yalvema. (ham)

Djuni Sefra Guru Berprestasi

Sebuah sosok yang disukai dan disegani oleh siswa dan rekan-rekannya, Djuni Sefra yang lebih akrab dipanggil Bu Ef sangat antusias ketika berbicara tentang pengalamannya selama mengikuti Lomba Guru Berprestasi, sebuah ajang nasional dimana guru dari berbagai daerah bertemu untuk beradu kompetensi professional, pedagogi, sosial dan kepribadian.

“Saya mengikuti ini karena ingin siswa saya termotivasi untuk belajar,” ungkapnya.

Alasanya merupakan sesuatu yang sangat universal di kalangan guru. Sering sekali, siswa kurang antusias untuk belajar di dalam kelas. Pelajaran yang diberikan pun terasa membosankan. Bu Ef yang sehari-harinya mengajar bidang studi Biologi terus memikirkan ide agar para siswanya dapat tertarik dan antusias untuk belajar. Ia juga ingin agar siswanya dapat lebih mampu berpikir secara kritis.

“Banyak siswa yang mampu mengerjakan soal hafalan. Tetapi, mereka kurang mampu menyelesaikan soal yang memerlukan pemahaman dan aplikasi konsep yang jauh lebih dalam,” ujarnya. “Kalau saya mengeluarkan soal definisi, siswa saya pasti bisa mendapat nilai sepuluh. Tapi, kalau soal tersebut di ubah sedikit saja seperti soal SPMB, banyak siswa yang tidak bisa,” tambahnya.

Menurut hasil studi Bank Dunia pada tahun 2005, siswa Indonesia kurang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dibanding rekannya dari Jepang, Korea, Australia, Hong Kong dan Thailand. Tentunya, hal ini harus ditangani dengan perubahan metode pengajaran yang lebih mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa.


Menjawab tantangan tersebut, Bu Ef pun melakukan sebuah penelitian tindakan kelas yang berjudul “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Materi Bioteknologi dengan Menggunakan Teknik Merry Go Round.” Hasilnya, dengan makalah tersebut Ia berhasil menyabet Juara I dan menjadi Guru Berprestasi Se-Sumatera Barat.

Makalah tersebut Ia tulis setelah mendapatkan ilmu dari pelatihan pedagogi yang merupakan program kerjasama antara United Schools Program dan Sampoerna Foundation Teacher Institute. Teknik yang ia pelajari adalah Merry Go Round, salah satu teknik dari metode Cooperative Learning yang menggalang kerjasama siswa dalam belajar dan membantu sesama siswa untuk memaksimalkan pembelajaran
Teknik Merry Go Round membagi siswa kedalam kelompok kecil yang terdiri dari 5 siswa, memberikan pertanyaan terbuka yang bersifat analitis, dan mengajak setiap siswa untuk berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan kelompoknya secara bergiliran searah jarum jam dalam kurun waktu yang disepakati.
“Siswa dan guru di sekolah sangat antusias belajar dengan teknik ini,” ujarnya. “Sampai-sampai siswa saya berlarian untuk menulis jawaban di kertas karton yang saya tempelkan di dinding kelas. Bahkan, siswa yang pendiam sekalipun menjadi lebih berani berbicara dan berdiskusi dengan anggota kelompoknya!” tambahnya.
Teknik Merry Go Round yang menjadi populer cukup membuat SMAN 5 Bukittinggi kewalahan. Kertas Karton di sekolah habis terpakai oleh guru-guru lain yang mengikuti jejak Bu Ef dalam menerapkan teknik tersebut pada mata pelajaran lain, seperti: Matematika, Akuntansi dan Sejarah.
Teknik Merry Go Round dan Metode Cooperative Learning yang Bu Ef terapkan pada 34 siswa kelas XII untuk mata pelajaran Bioteknologi membuahkan hasil yang fantastis. Rata-rata nilai siswanya meningkat; dari 6.98 sebelumnya dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab biasa menjadi 8.63 setelah mengimplementasi teknik Merry Go Round di dalam kelas.
“Dengan teknik ini, saya dapat mengelompokkan siswa dan menilai mereka dari berbagai aspek, tidak hanya dari segi pemahaman konsep saja, tetapi juga kemampuan bekerjasama dan kemampuan mengutarakan pendapat,” terangnya. Metode Cooperative Learning, menurut Bu Ef, sangat efektif memotivasi seluruh siswanya untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, dan lebih mampu mengasah kemampuan berpikir kritis siswanya dengan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbuka.

“Ketika saya diwawancara, para juri sempat kagum membaca hasil penelitian tindakan kelas saya, dan bahkan bilang ini yang diminta di Padang!” ujarnya mengenai metode pengajaran yang unik ini. Walaupun ini merupakan kali pertama Ia melakukan penelitian, Bu Ef mampu memenangkan lomba Guru Berprestasi dengan sifat sederhananya, serta dedikasi dan semangatnya yang tinggi untuk memotivasi siswanya dengan mencoba metode pengajaran baru.
Dalam kesehariannya, Bu Ef sangat menekankan pentingnya inovasi pembelajaran. Ia mengaku banyak guru yang masih tertutup terhadap perubahan. “Guru sering kurang kreatif untuk menyesuaikan metode pengajarannya dengan berbagai skenario belajar. Semuanya dalam bentuk ceramah dan disama-ratakan, padahal untuk jenis materi yang berbeda diperlukan pendekatan yang berbeda. Kemampuan siswa pun berbeda,” ungkapnya.
Terkenal dengan sikap ramah dan gaulnya terhadap siswa, Bu Ef membagikan rahasianya mendapatkan perhatian siswa: “Anak zaman sekarang lebih suka bermain videogame dan playstation. Tentu saja mereka lebih suka games diterapkan dalam pembelajaran di kelas,” ujarnya dengan senyum.

Reporter : Fadli

Rabu, 26 Maret 2008

SPMB Diganti SNM-PTN

-Polemik seputar SPMB (sistem penerimaan mahasiswa baru) tadi malam (26/3) dibahas di Kantor Depdiknas Jakarta dan mulai ada titik temu. Dalam rapat di Kantor Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Depdiknas itu diputuskan bahwa seleksi mahasiswa baru dilaksanakan serentak secara nasional dengan nama seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM-PTN). Surat keputusan (SK) terkait hal itu baru akan diteken Dirjen Dikti Fasli Jalal Jumat (28/3). ’’Seluruh PTN dan BHMN (PTN yang telah ber-Badan Hukum Milik Negara) masuk ke dalamnya,’’ kata Fasichul Lisan, rektor Universitas Airlangga yang ditunjuk sebagai Ketua II SNM-PTN.

Keputusan tersebut sekaligus mengakhiri polemik seputar pelaksanaan SPMB. Seperti diberitakan sebelumnya, 41 PTN menyatakan “bercerai” dengan perhimpunan SPMB. Sebab, perhimpunan SPMB sebagai badan hukum swasta tidak mengakui dana pendaftaran SPMB sebagai penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Artinya, begitu menerima dana pendaftaran SPMB, perhimpunan tak perlu menyetor dana ke sistem pengelolaan keuangan negara, namun langsung membelanjakannya. Padahal, aturan perundangan menyebutkan bahwa dana SPMB tergolong PNBP. Akibat kerancuan mekanisme itu, hasil audit BPK atas laporan Depdiknas dinyatakan disclaimer (tidak diterima).

Sembilan PTN Jatim kemudian memelopori penolakan terhadap cara perhimpunan SPMB tersebut, yang kemudian diikuti PTN lain di Indonesia. Termasuk, UGM, ITB, IPB, dan Undip. PTN yang masih bertahan di perhimpunan, antara lain, UI (Universitas Indonesia) dan Universitas Negeri Jakarta. Tadi malam, titik temu polemik itu bisa dicarikan. Dirjen Dikti Fasli Jalal mengambil sikap tegas dengan mengakomodasi suara 41 PTN yang menganggap dana penerimaan baru sebagai PNBP. Rapat itu juga menyepakati bahwa yang menjadi ketua SNM-PTN adalah UI yang sebelumnya panitia pusat SPMB. ’’Saya kira ini adalah win-win solution. Itu jalan terbaik,’’ kata Fasichul Lisan yang juga ketua Paguyuban Rektor Jawa Timur.

Selain kepanitiaan dari PTN, Dikti menunjuk panitia pengarah –yang diketuai Fasli– untuk membantu panitia PTN dalam proses seleksi. Masuk dalam panitia pengarah, dua mantan rektor yang sebelumnya menjadi pengurus Perhimpunan SPMB Nusantara. Yakni, Asman Boedi Santoso (mantan rektor Universitas Indonesia) dan Bambang Guritno (mantan rektor Universitas Brawijaya). Fasich tak memungkiri bahwa Dirjen Dikti berusaha menggabungkan dua kubu yang bersilang pendapat: PTN pro-Perhimpunan SPMB Nusantara yang dimotori UI dan 41 PTN. Kesepakatan baru itu menyudahi perdebatan pengelolaan keuangan penerimaan mahasiswa baru. ’’Tentu dana itu masuk PNBP, seperti yang diamanatkan undang-udang,’’ tegas Fasich.

Hal itu dibenarkan Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Haris Supratno yang ditunjuk sebagai sekretaris SNM-PTN. Semua dana yang masuk dari pendaftaran calon mahasiswa melalui SNM-PTN menjadi penerimaan negara bukan pajak (PNBP). ’’Sistemnya tetap seperti yang dibahas para rektor PTN Jatim, yakni PNBP,’’ terangnya. Model pengelolaan dana yang semula dikelola mandiri oleh Perhimpunan SPMB Nusantara kini berganti menjadi swakelola. Artinya, sistem pengelolaan keuangan sepenuhnya berada di tangan para rektor. ’’Sistem ini juga mengubah model lama. Semua yang terlibat adalah para rektor aktif,’’ jelasnya.

Rapat yang dihadiri hampir seluruh rektor PTN itu juga memutuskan susunan kepanitiaan bersama. Panitia penyelenggaraan seleksi hampir melibatkan seluruh kampus. Saat ini, para rektor tengah menggodok lebih lanjut dan mempersiapkan kepanitiaan menjelang penjaringan mahasiswa baru pada tahun ajaran baru nanti.

FADLI_CANIAGO@yhoo.co.id

Peringkat UN Sumbar Terancam, Segera Jalankan Reward and Punisment

Pengamat Pendidikan Universitas Negeri Padang (UNP) Dr Jasrial MPd menilai tingkat kelulusan pra Ujian Nasional (UN) SMP dan SMA yang hanya 14,4 persen dan SMA 12, 70 persen sangat berbahaya. Jangankan untuk mempertahankan prestasi justru Sumbar sebagai salah satu kiblat pendidikan di luar Jawa berpotensi turun peringkat. ”Namun semua pihak harus tetap optimis dan bekerja keras untuk penanganan dan pengolahan secara baik. Terutama, untuk daerah dan sekolah penyumbang angka tidak lulus yang tinggi harus ada penanganan khusus. Juga mempersiapkan reward dan punisment bagi sekolah yang bersangkutan,” ujarnya.

Reward and punisment ini lanjut Jasrial, akan membangkitkan semangat kompetisi di kalangan guru dan sekolah. Sehingga mereka selalu bersemangat dan muncul kreativitas serta dinamisme dalam memaparkan materi pelajaran. Sebab, pengajaran yang terlalu kaku dan serius justru akan menimbulkan ketegangan dan kecemasan di kalangan siswa. ”Reward-nya bisa saja dalam bentuk studi banding atau pembangunan kelengkapanm sarana dan prasarana sekolah. Sedangkan punisment-nya harus positif dan bertujuan mengungkap faktor penyebab turunnya nilai Pra UN ini. Hal ini penting untuk merancang penanganan apa yang harus diberikan, sehingga hasilnya lebih maksimal,” ungkapnya. Selain itu, semangat academic culture harus terus dibangun. Tidak ada siswa yang bersantai-santai di selama di sekolah dan setiap momen selalu membicarakan materi pelajaran.

Hal ini bisa dikondisikan dengan menggelar serangkaian kompetisi mata pelajaran untuk memacu siswa belajar giat dan mengikuti secara intensif tambahan belajar. Ia juga mengungkapkan penanganan siswa tidak hanya menjadi tanggung jawab guru dalam menciptakan academic culture di sekolah, tetapi peran orangtua turut menentukan hasil UN siswa. Menurutnya, orangtua harus diberi tahu tentang syarat kompetensi lulus (SKL) yang sudah ditetapkan Depdiknas, sehingga mereka bisa memberikan support yang maksimal di rumah. ”Terutama melakukan kontrol secara ketat agar mereka tetap belajar secara intensif. Kalau serangkaian kegiatan ini dilakukan maka Sumbar masih berpeluang menjadi yang terbaik di luar Jawa. Minimal antara posisi 6 dan 7 secara nasional,” ungkapnya.

Ada yang Salah dalam Pendidikan

Sementara Ketua Komisi IV DPRD Sumbar Guspardi Gaus juga mengaku prihatin dengan perolehan nilai Pra UN ini. Sebab, tidak lagi bersifat kasusitis di beberapa daerah, tetapi melanda semua daerah karena tidak satu pun perolehan nilainya di atas 50 persen. Hal ini menunjukkan ada sesuatu yang salah dalam proses belajar mengajar (PBM) selama ini. ”Bisa saja masih ada materi pelajaran yang belum tuntas, guru dan siswa yang bermasalah. Ini harus segera dievaluasi dan dicari akar masalahnya. Namun perolehan Pra UN ini jangan sampai mencemaskan siswa, tetapi memacu semangat mereka untuk terus giat belajar sehingga kasus serupa tidak terjadi di UN,” ungkapnya. Ia juga mengharapkan kegiatan belajar tambahan harus terus digenjot dari biasanya. Termasuk mengintensifkan bimbingan belajar dari lembaga-lembaga pendidikan yang profesional.

Bahkan perlu dilakukan orientasi pengerjaan soal-soal secara intensif, karena selain penguasaan materi pelajaran, kesiapan psikis dan teknis pun sangat menentukan tingkat kelulusan. Agar semua pihak seiring menyikapi persoalan ini lanjut Guspardi, kepala daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota perlu memberikan warning kepada kepala Dinas Pendidikan segera mencari langkah-langkah strategis agar nilai siswa bisa melejit di UN. Punisment bagi yang tidak mampu harus disiapkan dan hasil UN ini bisa menjadi salah satu pertimbangan pantas atau tidak sesorang itu menduduki posisi kepala dinas.

Proses PBM Tidak Efektif

Sementara Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) Z Mawardi Effendi juga prihatin. ”Kalau dalam Pra UN sudah hancur seperti ini, bagaimana ketika menghadapi UN sebenarnya. Kita tahu bahwa soal Pra UN dibuat oleh daerah, sedangkan soal untuk UN dibuat oleh pusat. Jadi hasil UN nantinya akan jadi sebuah pertanyaan besar,” kata Mawardi ketika diminta kometarnya sehabis acara pengukuhan Prof Dr Ahmad Fauzan MPd MSc sebagai guru besar kemarin. Dia juga menambahkan, permasalahan pendidikan bukanlah persoalan yang dapat diselesaikan dalam waktu dekat. Banyak pembenahan-pembenahan yang harus dilakukan di setiap lini.

Seperti lingkungan sekolah, kenyamanan kelas, dorongan awal untuk belajar, perpustakaan, laboratorium, kualitas dan kesejahteraan guru, dan lainnya, menurut Mawardi merupakan bagian kecil dari contoh permasalahan lama yang tidak kunjung selesai sampai saat ini. ”Tetapi yang paling penting dari semua itu adalah PBM tidak terlaksana sebagaimana mestinya,” ucap Mawardi. Prof Dr Ahmad Fauzan MPd MSc, sehabis dikukuhkan sebagai guru besar menjelaskan bahwa proses pembelajaran tidak berlangsung secara efektif di sekolah-sekolah. Indikatornya, kata Fauzan banyak saat ini sekolah dan orangtua yang menganjurkan anaknya untuk mengikuti bimbingan belajar di luar dalam menghadapi UN. ”Kalau proses pembelajaran dilakukan secara efektif di sekolah, saya yakin tidak ada siswa yang akan mengikuti bimbingan belajar di luar,” Fauzan menjelaskan. (geb/pl6)

Senin, 25 Februari 2008

SIMULASI UN 2008

IASMALBI KOMPLEK UNP
SukseS Dengan
SIMULASI UN 2008


Ikatan Alumni SMA 5 Bukittinggi Kompak dan Intelek KampUs Universitas Negri Padang , telah ngadain SIMULASI UN 2008 , Dedikasi Alumni ini pantas kita acungi jempol karna dari sederetan kegiatan Alumni dan banyak simulasi yang telah di adaain inilah yang paling jempolaN
Sambutan baik dari selauruh civitas akademia di SMA 5 yang menyambut alumni dari UNPdengan tangan terbuka. semua program berjalan lanjcar. yang gilanya lagi panitia punya peraturan yang sama seperti UN yang isi ruagangan hanya 20 orang per lokal busyet dan siawasi oleh 2 orang pengawas yang bertampang kiler............
Pasca Ujian selesai pemeriksaan pun berlangsung wlapun hasil sedikit mengecewakan membuat kepala sekolah Dra Dian Mulyati mengundang alumni ini untuk memberikan motivasi pada siswa kelas 3 yang akan menempuh ujian.
Motivasi yang berjalan setelah pulang sekolah sabtu kemaren l\menghadirkan pembicara Muhammad Fadli yang juga sekarang lagi dipercayain sebagai ketua alumni dengan the best moderator Thesa lengogeni dan Ronald irawan yang mana merekala pengagas acara ini bung ronald yang ada pada posisi ketua IASMALBI KOMPLEK UNP dengan sekretaris Thesaa yang masih setia menjadi operator kita dalam seminar durasi 2 jam tersebut si_kief...
Mari mambangkik samangaik adiak-adiak
mambantang banang ameh untuak nagari

Rabu, 05 Desember 2007

Beasiswa Buat ANAk Klas 3

Program Pendidikan Akuntansi
PT. Bank Central Asia Tbk

Tujuan Program :
Membantu lulusan SMU/SMK untuk menjadi tenaga profesional di bidang Akuntansi dan Keuangan
Pendidikan Yang Ditawarkan
Pendidikan Non Gelar dengan lama pendidikan 30 bulan di Jakarta tanpa dipungut biaya.
Fasilitas yang tersedia :
Selama Pendidikan : bebas biaya kuliah, uang saku , buku dan fasilitas kesehatan
Sebelum Pendidikan : bea siswa kelas III semester genap
Kegiatan akademis :
Program Pendidikan ini merupakan program purna waktu dengan jadwal kegiatan akademis setiap hari kerja dari Senin – Jumat mulai pukul 08.00 s/d 17.00 WIB bertempat di Training Center BCA Wisma Asia Jln .S. Parman Kav 79 Jakarta Barat. 11420
Persyaratan pendaftaran :
- Lulusan SMU/ SMK atau Siswa / siswi SMU / SMK kelas III
- Usia maksimum 20 tahun
- Nilai Rapor kelas I s/d III rata rata minimal 7 dengan nilai Nilai Matematika minimal 7 ( khusus IPA ) atau Ekonomi /Akuntansi minimal 7 ( khusus IPS / SMK )
- Tidak pernah tinggal kelas
- Tidak terlibat narkoba dan pelanggaran hukum lainnya.
- Lulus dalam proses seleksi
Pengiriman Lamaran :
Kirimkan surat lamaran beserta Daftar Riwayat Hidup beserta nomor telepon , Copy : raport kelas 1-3 SMU / SMK Copy Kartu Siswa, Ijazah, Daftar Nilai UAN, KTP dan Pasfoto terbaru ukuran 4 X 6 ( 1 lembar )
Cantumkan kode PPA-BCA pada sudut kiri atas amplop
paling lambat tanggal 23 Desember 2007
Kepada
Biro Pelatihan dan Pengembangan Potensi
BCA Wisma Asia II Lantai 12A
Jl. Brigjen Katamso No. 1 SLIPI Jakarta Barat 11420
Hanya pelamar yang memenuhi persyaratan di atas yang akan diikutsertakan dalam proses seleksi. Surat lamaran yang masuk tidak akan dikembalikan

Senin, 03 Desember 2007

Nani Amelia Profile















Photo : Bu Nina, Devin sang Buah hati.... Manumpang Lo snek Buk Zet....








"ada Bu Nani Bu" orang orang g kenal syapa tuch? n malahan dibantah bu nina yach.....???
benar "Masalah Nama saya kebalik nich ada sejaraHnya Lho" tuturnya dengan senyum.
guru yang lahir pada 13 april 196x ini sangat akrap di pangil "nina"
heiking dan semua kegiatan yang menantang adrinalin adalah hobby Nani AMelia..
di temui di kediamanya pada sabtu lalu "ibu emang sudah dari kecil suka hal yang memiliki tantangan"
ucapnya dengan pasti...

guru geografi ini yang ngak asing lagi oleh siswa sMan 5 Bukittinggi datang kekampus kesayangan di garegeh di temani Mobil Nya yang Unik CoroLLa Auto Clasic... BA 1973
Ibu dua anak yang dahulunya tamatan IKIP padang yang orang bilang masih memeiliki jiwa Muda ini memang benar adanya.... Nani Mengungkapkan. "Tua itu pasti, tapi muda itu pilihan ya ngak" ibu tersenyum lagi...

kalo ditanya prinsip dalam dirinya hanya satu kata " NATO OH NO ( No Action Talk Only) bagi saya g suka orang yang banyak bicara dan ngak pernah beraksi... atau pembual lah, bak A dek uda Tu" ungkapnya pada saya.

segudang pengalaman yang telah di miliki membuat Bu Nina Bisa Berkreasi dan kreatif dalam bertindak.... disiplin memang kunci kesuksesan.... nah itulah kunci bu nian dalam mendidik siswanya "bagi saya disiplin number One , yang lain pati ngikut....."
mencuri dan berbagi rahasia masalah disiplin di sekolah..... saya sempat nanya " Bu.. ba'a caronyo bia ndak kanai berang juo Dek Ibu di Sakolah????"
" sabananyo ibu ndak pamberang doh.... tapi suaro yang kareh... ngak becanda kok... ya anda sebagai siswa harus bisa menempatkan diri diMana Brada, ya misanya kalo kesekolah ya pakailah pakaian sekoalh yang wajar... jagan pake celana yang di plorotin, harus bisa menempatkan sesuatu di segala bidang" ungkap ibu dengan Bijak....

ibu nani yang telah berhasil membawa rombongan siswa bukittinggi ke seremban malaysia pada juli 2007 dan mendampingi rombongan seremban di bukittinggi "kuncinya komunikasi lancar"

"anak2 tercinta ananda dapat bverbagi cerita,tawa dan bahagia dengan ibu di alamat email:
nina_sma5bkt@yahoo.co.id atau isi dan kirim testi di Friendster ibu.. Nina_sMan5Bkt@yahoo.co.id ibu tunggu... dan akan ibu balas emailnya "
selamat ber tugas bu nani di sekolah kami terima kasih dari redaksi atas kelapangan hati ibu untuk berialog dengan kami

Reporter: Si_kiEf, Fadli, Andi

Minggu, 02 Desember 2007

Tim Peningkatan Mutu Sekoalh Pun Di Bentuk...


Ibu Djuni Sefra dan Fadli dalam kunjugan Alumni ke sekolah
dia abadikan leh dept.dokumnetasi//

selamat bbekerja buat bu djuni sefra dan kawan... dalam mewujudkan SMA N 5 Bukittnggi yang memiliki mutu yang pantas kita acungi jempol....
ami dari segenap kepengurusan alumni berharap tahun depan kita embali pada uruan ter atas UAN
dan bebrapa siswa sman5 bukttinggi juga ikut meramaikan ajang OLIMPIADE di berbagai bidang
untuk tingkat nasional
itunggu yan buk.. keberasilah Sekolah Kita